TEMPO.CO , Jakarta:
Peneliti Indonesia Public Institute Karyono Wibisono mengatakan
presiden terpilih Joko Widodo dapat mengandalkan relawan yang
mendukungnya untuk mengatasi politik transaksional. Cara ini, menurut
Karyono, efektif bagi Jokowi untuk menerapkan prinsip trisakti dalam
menjalankan pemerintahan.
Senin, 29 September 2014
Jelang Putusan UU MD3, Ini Kata Jokowi
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo
percaya Mahkamah Konstitusi akan memberikan keputusan terbaik berkaitan
dengan uji materi Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) yang
dibacakan hari ini, 29 September 2014. "Kita lihat saja besok," kata
Jokowi, sapaan Joko Widodo, di Kantor Transisi, Ahad, 28 September 2014.
Koalisi Prabowo Usulkan Pilpres oleh MPR Lagi
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menghapus pemilihan
langsung oleh rakyat, Koalisi Merah Putih menggulirkan wacana
mengembalikan pemilihan presiden ke Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Herman Kadir beralasan
pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat memecah belah masyarakat.
Rabu, 17 September 2014
Pertama Kalinya, Jokowi Dinilai Ingkar Janji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Kepala Pusat Penelitian The Jokowi Institute pada Jokowi Watch Muhammad
Sadli Andi menilai, sikap presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) yang
akan memakai 34 menteri pada pemerintahannya mendatang merupakan sikap
yang merusak terhadap janjinya saat kampanye.
Selasa, 16 September 2014
Polda Metro Dukung Jadwal Pengunjung Monas Dibatasi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Polda Metro Jaya mendukung pembatasan jadwal kunjungan Monumen
nasional (Monas) dalam rangka penataan dan pembenahan, serta konsolidasi
internal.
"Kami dukung soal adanya pembatasan itu, karena itu
bisa mengurangi angka kriminalitas disana (Monas)," ucap Direktur
Pengamanan Obyek Vital Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mulyadi, Selasa
(16/9/2014).Jumlah Pengawal Ahok Ditambah
TEMPO.CO, Jakarta -
Jumlah pengawal pribadi pengamanan melekat bagi Wakil Gubernur DKI
Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditambah. Ahok mengatakan
penambahan itu resmi dimulai sejak Senin, 15 September 2014.
"Penambahannya dimulai hari ini," kata dia di Balai Kota. (Baca:Lulung: Ahok Mulutnya Harus Manis-manis)
Senin, 15 September 2014
Pindad Gandeng Belgia Kembangkan Sistem Senjata
TEMPO.CO, Bandung -
Produsen senjata PT Pindad (Persero) mengembangkan sistem persenjataan
untuk kendaraan tempur atau tank dengan menggandeng perusahaan asal
Belgia, Cockerill Maintenance dan Ingenierie SA Defence (CMII). Kedua
perusahaan itu mengikatkan diri dalam perjanjian kerja sama jangka
panjang untuk mengembangkan sistem senjata atau turret dari kaliber 25
mm hingga kaliber 105 mm.
Gunung Padang di Cianjur Siap Dikupas
TEMPO.CO, Bandung--Setelah
diteliti dan dikaji selama 2 tahun lebih, Tim Terpadu Riset Mandiri
(TRRM) kini siap mengupas Gunung Padang di Kabupaten Cianjur, Jawa
Barat. Tim akan meminta dukungan pemerintah provinsi Jawa Barat untuk
meneruskan penelitian. Rencananya, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy
Mizwar mengundang tim untuk memaparkan hasil riset di Gedung Sate,
Kamis, 3 Oktober 2013.
Salah seorang peneliti dari TRRM Danny Hilman Natawidjaja mengatakan, situs bebatuan di Gunung Padang diduga kuat tak hanya berada di lapisan atas, melainkan hingga ke bawahnya. Dari puncak gunung tempat situs bebatuan kini berada, jaraknya mencapai sekitar 200 meter ke bawah, atau mencapai sungai dan persawahan penduduk.
Tim yang beranggotakan lebih dari 10 orang, diantaranya ahli geologi, geofisika, arkeologi, sejarah, dan arsitektur itu yakin gunung tersebut merupakan bangunan batuan besar yang dibentuk oleh tangan manusia. Alasannya, posisi batuan kekar tiang (columnar joints) itu tak sesuai dengan kondisi alaminya. Bebatuan kekar tiang (columnar joints) itu dari pengamatan tim dan hasil galian Balai Arkeologi Nasional sebelumnya, dalam posisi rebah sejajar dengan tanah. "Batuan kekar tiang itu alaminya tegak vertikal," ujar Danny saat ditemui Tempo di kantornya, Rabu, 2 Oktober 2013.
Sejauh ini, kata Danny, tim belum bisa memastikan, apakah batuan seperti balok-balok itu asli dari Gunung Padang atau dibawa dari daerah lain. Untuk memastikan lapisan batuan di bawah situs, tim perlu mengupas tanah yang menutupi. Lokasinya, kata Danny, direncanakan di lereng Gunung Padang sebelah timur. "Yang dibuka lebarnya 3 meter dengan panjang ke bawah 10 hingga 15 meter," kata peneliti di Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung itu. Adapun rencana berikutnya, tim akan membuka jalan masuk ke bagian tengah dalam gunung. Tujuannya untuk memastikan adanya lorong (tunnel) lava di bekas gunung api purba tersebut.
Salah seorang peneliti dari TRRM Danny Hilman Natawidjaja mengatakan, situs bebatuan di Gunung Padang diduga kuat tak hanya berada di lapisan atas, melainkan hingga ke bawahnya. Dari puncak gunung tempat situs bebatuan kini berada, jaraknya mencapai sekitar 200 meter ke bawah, atau mencapai sungai dan persawahan penduduk.
Tim yang beranggotakan lebih dari 10 orang, diantaranya ahli geologi, geofisika, arkeologi, sejarah, dan arsitektur itu yakin gunung tersebut merupakan bangunan batuan besar yang dibentuk oleh tangan manusia. Alasannya, posisi batuan kekar tiang (columnar joints) itu tak sesuai dengan kondisi alaminya. Bebatuan kekar tiang (columnar joints) itu dari pengamatan tim dan hasil galian Balai Arkeologi Nasional sebelumnya, dalam posisi rebah sejajar dengan tanah. "Batuan kekar tiang itu alaminya tegak vertikal," ujar Danny saat ditemui Tempo di kantornya, Rabu, 2 Oktober 2013.
Sejauh ini, kata Danny, tim belum bisa memastikan, apakah batuan seperti balok-balok itu asli dari Gunung Padang atau dibawa dari daerah lain. Untuk memastikan lapisan batuan di bawah situs, tim perlu mengupas tanah yang menutupi. Lokasinya, kata Danny, direncanakan di lereng Gunung Padang sebelah timur. "Yang dibuka lebarnya 3 meter dengan panjang ke bawah 10 hingga 15 meter," kata peneliti di Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung itu. Adapun rencana berikutnya, tim akan membuka jalan masuk ke bagian tengah dalam gunung. Tujuannya untuk memastikan adanya lorong (tunnel) lava di bekas gunung api purba tersebut.
Minggu, 14 September 2014
Jokowi dan Kaus Kaki Bolong
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Pasangan Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla akan memimpin mulai 20 Oktober nanti.
Jauh hari sebelum itu, pemenang Pilpres 2014 ini telah membentuk Tim
Transisi mempersiapkan bangun kabinet pemerintahan lima tahun ke depan.
Inilah orang-orang 'berjasa' yang berpeluang menjadi pembantu di
pemerintahan Jokowi - JK.Jokowi Pesan 10 Setel Pakaian, Berapa Harganya?
TEMPO.CO, Surakarta - Presiden terpilih Joko Widodo
mengunjungi penjahit langganannya, Arjuna Tailor, di Solo, Jawa Tengah,
Sabtu, 13 September 2014. Di tempat usaha penjahit rumahan milik Suparto
tersebut, Jokowi memesan sepuluh setel pakaian berupa baju putih
berlengan panjang dan celana panjang hitam.
Jokowi diharapkan buka kantor pemerintah 7 hari penuh
MERDEKA.COM. Organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB),
Garda Bangsa, mengusulkan kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih
Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk meningkatkan kerja Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan kantor pemerintahan. Tujuannya, agar kerja PNS dan kantor
pemerintahan lebih efisien, efektif dan responsif.
Begini Cara Copot Ahok
TEMPO.CO, Jakarta
- Kepala Biro Hukum Kementerian Dalam Negeri Widodo Sigit Pudjianto
mengatakan pemakzulan kepala daerah bukan tindakan mudah. Sebabnya, ada
mekanisme yang harus dilalui.
Pilkada Serentak, Begini Gambaran Prakteknya
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Otonomi Daerah
Kementerian Dalam Negeri Djohermansyah Djohan mengatakan, apabila Dewan
Perwakilan Rakyat memutuskan pemilihan kepala daerah langsung, pilkada
langsung dan serentak pertama akan dilakukan pada 2015. "Pada 2015 akan
ada 204 kepala daerah yang habis masa jabatannya dan bisa dilakukan
pilkada serentak," ujar Djohermansyah di kantornya, kemarin.
Kamis, 11 September 2014
Nilai Proyek Mobil Dinas Menteri Terus Melonjak
TEMPO.CO , Jakarta:Presiden
terpilih, Joko Widodo menolak menggunakan mobil dinas baru berdasarkan
hasil lelang yang dilakukan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Jokowi memilih menggunakan mobil dinas lawas milik pejabat saat ini,
untuk para menterinya kelak. (Baca : Jokowi Tolak Mercy, Sudi: Mau Mobil Bekas?)
Ahok: Orang Sukanya Jokowi, Lo Mau Apa?
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --
Basuki Tjahaja Purnama atau yang karib disapa Ahok berang, ketika
disebutkan bahwa Partai Gerindra kecewa terhadap kepemimpinannya di DKI
Jakarta yang tidak dapat mendongkrak perolehan suara Prabowo Subiato
pada Pemilihan Presiden 9 Juli lalu. Ahok mengatakan kehendak politik
seorang warga negara tidak dapat dipaksakan.
Rabu, 10 September 2014
Jokowi: Kalau RUU Pilkada Disahkan, Saya Dapat Pak Ahok
Ahok: Konstribusi Gerindra di Pilkada DKI Hanya 6%
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai, kontribusi Partai Gerindra untuk memenangkan dirinya dan
Jokowi pada Pilkada DKI 2012, hanya 6%. Sebab, dia menjadi Wagub karena
kecelakaan politik. Ada kontribusi figur Jokowi yang dikenal rakyat
Jakarta saat itu.
Remisi Fahd dan Murdaya Bukan Pelaku Pelapor
TEMPO.CO , Jakarta:
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Handoyo Sudrajat menyatakan, pemberian pembebasan bersyarat
kepada Hartati Murdaya Poo dan Fahd El Fouz, merupakan hak keduanya.
Karena itu, kata dia, terpidana suap Bupati Buol dan terpidana korupsi
Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah Tertinggal (DPID) tahun anggaran
2011 itu, diberi pembebasan bersyarat, bukan sebagai justice
collabolator (pelaku pelapor).
KPK: RUU Pilkada Berpotensi Jadi Rekayasa Kekuasaan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto angkat bicara
mengenai Revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah.
Dalam pesan singkatnya, Rabu (10/9/2014), Bambang mengatakan pilkada
yang dipilih melalui DPRD sangat berpotensi menjadi rekayasa kekuasaan.Selasa, 09 September 2014
Info CPNS 2014: Tiga Instansi yang Paling Sepi Pendaftar
Pendaftaran CPNS 2014 terus mengundang perhatian besar dari masyarakat di seluruh pelosok
Tanah Air. Meski begitu, animo masyarakat untuk menjadi abdi negara
ternyata bervariasi di berbagai daerah.
Senin, 08 September 2014
Orang Jakarta Lebih Takut Uang Daripada Ditabrak Kereta
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan telah
mencoba beragam cara untuk menertibkan parkir masyarakat Jakarta. Namun
sejumlah kebijakan sebelumnya tersebut lanjut pria yang karib disapa
Ahok, belum efektif membuat masyarakat disiplin.
“Kan kita udah coba-coba, pake yang pentil kurang efektif,” ujar
Ahok, di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin,
(8/9/2014).
Langganan:
Postingan (Atom)