Kamis, 11 September 2014

Gerakan Save Ahok Ramai di Twitter

TEMPO.CO , Jakarta:Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kebanjiran dukungan setelah menyatakan keluar dari Partai Gerindra. Partai ini merupakan pengusung  Ahok, panggilan Basuki, menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Dukungan itu ditulis dalam jejaring sosial Twitter dengan hastag #SaveAhok. Hastag ini sempat menjadi trending topic di Twitter. (Baca: Ahok Tolak RUU Pilkada, Mundur Saja dari Gerindra)

Berikut beberapa dukungan itu, »aku perempuan.. mmg di dominasi perasaan, tp bukan berarti tak berlogika, & sering memakai hati tp bkn berarti tak memakai akal #SaveAhok,” tulis pemilik akun @yattidewi. Akun ini juga membalas cuitan @ferry9J yang mendukung Ahok, »Setuju.. #SaveAhok @ferry9J: Ada yg bilang Ahok lupa sejarah? salah besar!!! Ahok tipe orang yg menciptakan sejarahnya sendiri." (Baca: Gerindra: Ahok Tak Tahu Terima Kasih)

Dalam cuitannya, akun @ferry9J juga mencibir Prabowo. »@yattidewi bahkan seorang prabowo pun tidak bisa menciptakan sejarahnya sendiri, selain mencoba menjiplak Soekarno hahaha...”

Akun @semiaji_w juga menulis »Kehormatan/Harga Diri seseorang adalah mempertahankan segala sesuatu sesuai Suara Hati Nuraninya,Bukan seperti Politikus Pelacur.#SaveAhok.” Ada juga yang langsung me-mention akun twitter Ahok, »#SaveAhok @Ahok_BasukiTP ibarat mutiara dr bumi indonesia,kl bkn kita yg menyuarakn dukungn siapa lagi!.” Tulis akun @Diyanaaja dengan memposting bebrbagai foto Ahok. (Baca: PDIP Buka Pintu untuk Ahok)

Akun lainnya ada yang menyangkutkannya dengan penolakan Pilkada yang dipilih langsung oleh DPRD. »Most amazing politician #SaveAhok #DukungPilkadaLangsung #TolakPILKADAolehDPRD,” tulis @imadya.

Isu mengenai pilkada yang akan dipilih oleh DPRD sedang marak diperbincangkan. Pilkada yang tadinya dipilih secara langsung oleh masyarakat akan diganti dengan pilkada yang dipilih oleh DPRD. Salah satu alasan DPR mencanangkan RUU ini adalah demi menghemat anggaran pilkada.
Hal itu memicu kekecewaan Ahok. Dia menyatakan keluar dari Gerindra jika revisi Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) disahkan.
Pemilihan kepala daerah melalui anggota Dewan, kata Ahok, merusak reformasi dan demokrasi di Indonesia. "Saya tadi sempat berpikir, kalau memang kebijakan ini terealisasi, saya mau keluar dari partai. Ngapain main di partai politik, keluar saja," kata Ahok. (Baca juga: Ahok Soal RUU Pilkada: Kepala Daerah Bisa Jadi Sapi Perah DPRD)

AFRILIA SURYANIS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar