Rabu, 12 Maret 2014

Buka-bukaan Ginanjar, 16 Tahun Bersama Soeharto

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Baru kali ini tampaknya Ginandjar Kartasasmita (72) buka-bukaan, bahkan tertulis pada bukunya yang diterbitkan tahun lalu, "Managing Indonesia's Transformation: An Oral History" menceritakan pengalamannya selama 16 tahun menjadi Menteri di jaman Soeharto serta pimpinan Lembaga Tinggi Negara yang lain.
"Saya memang blak-blakan membuka semua pengalaman saya sebagai pelaku ekonomi Indonesia selama 16 tahun menjadi Menteri di saat jaman Soeharto dulu. Semua itu saya paparkan di buku tersebut," papar Ginandjar khusus kepada Tribunnews.com sore ini (10/3/2014).
Ternyata bukunya mendapat banyak sambutan menarik dari banyak tokoh di masyarakat dunia, khususnya yang sangat memperhatikan mengenai Indonesia.
Mantan PM Jepang Yasuo Fukuda misalnya mengomentari, "Peranan Ginandjar sebagai kunci utama baik di pemerintahan maupun di parlemen selama masa Soeharto, bahkan sampai sekarang di jaman Susilo Bambang Yudhoyono, merupakan bagian sangat penting dalam sejarah Indonesia masa lalu kini dan masa mendatang. Semua orang mesti membaca buku ini," papar Fukuda ditirukan Ginandhar.
Peranan Ginandjar memang sangat besar di negara yang memiliki populasi mayoritas Islam dunia, Indonesia, menjadi saksi mata dan pelaku langsung dari sebuah perjalanan modern di Asean, "Jadi bagi siapa pun yang ingin mengenai secara kontemporer Indonesia sangatlah pantas untuk membaca buku ini," ungkap  Surin Pitsuwan, Secretary-General, Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).
Tak ketinggalan pengajar terkenal Harvard University, Joseph J. Stern juga ikut mengomentari buku Ginandjar tersebut, "Pola yang stabil dan dinamis Indonesia saat ini menandakan satu kemajuan yang terkadang diikuti pula oleh kejatuhan ekonomi. Ginandjar Kartasasmita selain pelaku dan saksi mata pada hal-hal tersebut, tampak berhasil menampilkan secara utuh gambaran Indonesia di masa lalu dari tangan  pertama ini menyangkut perkembangan negara yang berdasarkan prinsip demokrasi di Indonesia."

Selain itu Elisabeth Scheper, Senior Gender & Peacebuilding Advisor, United Nations Department of Political Affairsjuga mengomentari, "Akun pribadi ini memang cerminan orang dalam yang sebenarnya dan memberikan kita sesuatu yang snagat unik dengan segala gejolaknya di saat negara sedang dalam pembangunan. Cerita Kartasasmita ini memiliki pandangan yang tajam serta refleksi diri yang dapat menarik pembaca. Sangat direkomendasikan bagi yang tertarik kepada kawasan kompleks ini," tulisnya.

Memang Ginandjar mengakui banyak sekali komentar yang dip@erolehnya atas penerbitan bukunya tersebut, "Setidaknya saya berharap dapat menjadi referensi bagi para peneliti asing lain yang mau mengenal Indonesia lebih lanjut khususnya bidang ekonomi Indonesia di masa lalu kini dan mendatang," paparnya lagi.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Tokyo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar