TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Pakar Psikologi Politik dari Universitas Indonesia, Hamdi Muluk
menilai popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak akan
terpengaruh oleh masalah banjir yang melanda Ibu Kota. Ia justru
menilai, masalah bus TransJakarta berkarat yang berpotensi menurunkan
popularitas Jokowi."Kalau persoalan banjir masyarakat bisa
maklum. Persoalan bus berkarat itu cukup besar," kata Hamdi di kantor
Indo Barometer, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (12/3/2014).
Hamdi menuturkan, tren penurunan popularitas Jokowi dapat juga dapat diakibatkan karena masyarakat masih menunggu gebrakan dari orang nomor satu di DKI Jakarta tersebut. Menurutnya, saat ini saja Jokowi belum ada kepastian apakah akan di-Capreskan.
"Penurunan popularitas Jokowi karena hingga saat ini belum ada gebrakan," tuturnya.
Hamdi mengatakan, masyarakat mengandrungi Jokowi pada dasarnya dikarenakan faktor kesenangan. Menurutnya, masyarakat senang akan Jokowi karena maraknya pemberitaan di media.
"Bisa saja penurunan popularitas Jokowi berpindah ke tokoh lainnya," ucapnya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
Hamdi menuturkan, tren penurunan popularitas Jokowi dapat juga dapat diakibatkan karena masyarakat masih menunggu gebrakan dari orang nomor satu di DKI Jakarta tersebut. Menurutnya, saat ini saja Jokowi belum ada kepastian apakah akan di-Capreskan.
"Penurunan popularitas Jokowi karena hingga saat ini belum ada gebrakan," tuturnya.
Hamdi mengatakan, masyarakat mengandrungi Jokowi pada dasarnya dikarenakan faktor kesenangan. Menurutnya, masyarakat senang akan Jokowi karena maraknya pemberitaan di media.
"Bisa saja penurunan popularitas Jokowi berpindah ke tokoh lainnya," ucapnya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar