Rabu, 05 Maret 2014

Sepupu SBY Dicecar Soal Anas Urbaningrum

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Sartono Hutomo dicecar pertanyaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi selama sekitar delapan jam. Pria yang kerap disebut sebagai sepupu Susilo Bambang Yudhoyono itu diperiksa untuk kasus korupsi penerimaan hadiah terkait Pusat Pendidikan dan Olah Raga Hambalang dengan tersangka bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.


"(Ditanya) hubungan kami dengan Mas Anas Urbaningrum selama ini," ujar Sartono seusai pemeriksaan di gedung KPK, Selasa, 4 Maret 2014.(baca: KPK Periksa Sepupu SBY Terkait Kasus Anas)

Ia menolak menjawab soal pemeriksaan yang baru dijalaninya. "Mohon tanya ke penyidik, apa-apa yang sudah dipertanyakan," ucap Sartono.

Sartono juga menolak berkomentar banyak soal peranannya dalam sengkarut korupsi SKK Migas, termasuk apakah betul ia mencoba melakukan pertemuan agar SKK Migas memenangkan PT Rekayasa Industri (Rekin). "Rekin enggak kenal saya, Rekin enggak kenal," tuturnya.

Begitu pula ketika Sartono ditanya pewarta ihwal sejauh apa pengaruh keponakannya, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas dalam kasus SKK Migas. "Hatur nuhun (terima kasih) ya," ujarnya dalam bahasa Sunda sembari menembus kerumunan jurnalis untuk masuk ke mobilnya. Mobil Kijang Innova hitam berpelat nomor B 115 UDY lantas membawanya keluar dari gedung KPK.

Nama Sartono santer muncul dalam kasus korupsi SKK Migas. Ia disebut-sebut menghubungi Ketua Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat Sutan Bhatoegana untuk mempertemukannya dengan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono.

Tujuannya, membahas pemenang lelang proyek migas untuk pembangunan konstruksi Terintegrasi Instalasi Bawah Laut Gendalo dan Gehem. Staf Sartono, Eka Putra, sempat mengontak Sutan dan memintanya mendukung PT Rekayasa Industri sebagai pemenang tender proyek Gendalo-Gehem.

BUNGA MANGGIASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar