Kamis, 17 April 2014

PDIP tak takut Jokowi dimakzulkan seperti era Gus Dur

MERDEKA.COM. Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP Eriko Sotarduga mengatakan, hingga saat ini partainya masih mengkaji siapa yang bakal berduet dan disandingkan dengan calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres mendatang.

Dalam pemerintahan periode 2014-2019, apabila Jokowi menjabat presiden, maka PDIP tidak khawatir terhadap pemakzulan DPR seperti yang terjadi pada zaman Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

"Sepanjang kami berniat dan bekerja untuk rakyat, apalagi ada istilah Vox Populi Vox Dei (Suara Rakyat Suara Tuhan), tentu kami siap bersama rakyat menghadapi masalah yang ada maupun yang akan timbul di kemudian hari," ujar Eriko dalam keterangan tertulisnya kepada merdeka.com di Jakarta, Kamis (17/4).

Dia mencontohkan, kepemimpinan Jokowi yang juga Gubernur DKI Jakarta bersama Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hanya didukung 17 kursi dari 94 kursi DPRD Jakarta.

"Pengesahan APBD terus mundur, tapi toh akhirnya disetujui karena DPRD Jakarta berhadapan langsung dengan rakyat Jakarta," kata dia.

Eriko menegaskan PDI Perjuangan berharap dapat membangun bangsa secara bersama-sama. Karena itulah, partai berlambang banteng moncong putih tersebut juga berkeinginan melakukan kerjasama dengan sebanyak mungkin partai politik (parpol).

"Membangun Indonesia yang lebih baik itu harus berdasarkan kepentingan rakyat. Kami harap bisa kerjasama dengan banyak partai. Tapi kalaupun tidak, maka yang paling utama ialah kerjasama dengan rakyat," jelas dia.

Sekadar diketahui, sampai saat ini PDIP baru berkoalisi secara resmi dengan Partai Nasdem. Apabila tidak ada penambahan mitra koalisi, maka PDIP dan Nasdem diprediksi bakal kesulitan di parlemen.

"Saya rasa PDIP sudah teruji menjalani sesuatu dari situasi yang sulit. Begitu juga Pak Jokowi, punya sikap tegas tanpa kompromi. Sekali lagi semua demi kepentingan rakyat. Kami percaya Yang Maha Kuasa pasti melindungi," tegas Eriko.

Di sisi lain, calon wakil presiden (cawapres) pendamping Jokowi, masih belum ditentukan hingga saat ini. Menurut Eriko, partainya masih menunggu penghitungan surat suara resmi hasil pemilu legislatif (pileg) 9 April lalu.

"Pembicaraan dengan sahabat-sahabat dari partai lain, masih dan terus dilakukan. Masih ada waktu untuk tentukan figur pendamping yang pas untuk Pak Jokowi. Kami harap figur cawapres itu bisa saling melengkapi dengan Pak Jokowi," pungkas dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar