Rabu, 19 Maret 2014

Jokowi nyapres, ibu-ibu Depok takut anaknya susah kerja di DKI

MERDEKA.COM. Setelah menerima mandat dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) Megawati Soekarnoputri , Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo ( Jokowi ) dipastikan siap nyapres. Namun, belakangan kesiapannya tersebut mendapat banyak penolakan.

Tidak hanya dari ibukota, masyarakat pinggiran Jakarta, seperti Depok juga melakukan aksi tersebut. Alasannya pun bermacam-macam.

Bertempat di lapangan Perumahan Depok Jaya Agung, Kota Depok, salah seorang pendemo, Siti Marliah mengaku kecewa atas keputusan mantan Wali Kota Solo itu. Alasannya, dia takut kalau nanti anaknya kerja di Jakarta jadi susah.

"Kami takut kalau anak kami kerja di Jakarta jadi susah. Karena macet dan banjir belum beres semuanya," kata Siti di Depok, Selasa (18/3).

Siti mengaku sebenarnya bangga pada Jokowi , namun dia mengharapkan orang nomor 1 di Jakarta itu menyelesaikan tanggung jawabnya hingga selesai. "Urus Jakarta dulu saja. Nanti saja jadi presidennya," ungkapnya.

Sebelumnya, puluhan Ibu membawa alat masak seperti, panci dan penggorengan sebagai bentuk penolakan Jokowi nyapres . Bertempat di lapangan Perumahan Depok Jaya, mereka membentangkan spanduk dan poster bertuliskan 'Pak Jokowi kami kecewa belom jadi presiden udah bohongin rakyat'.

Mereka mengaku ini merupakan aksi solidaritas dari ibu-ibu PKK dan pengajian. Namun, ketika ditelisik lebih jauh, ada uang di balik aksi ini. Setidaknya, tiap pendemo dijanjikan mendapat uang Rp 100 ribu.

"Ya ga pentingin demonya, namanya aku sudah tua, ada duit aku datang," ujar Suparmi, pendemo yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar