Rabu, 19 Maret 2014

Waduh, Indonesia Marak Bajak Laut

PLASADANA.COM - Ancaman serius kini menghantui daya saing Indonesia di bidang logistik dan perdagangan. Setelah direpotkan dengan keterbatasan infrastruktur, Indonesia kini menghadapi kendala baru yang tak kalah berat: ancaman bajak laut!

Studi yang dilakukan Allianz Global Corporate & Specialty (AGCS) menyebutkan Indonesia sebagai negara yang paling rawan ancaman bajak laut. Percobaan pembajakan kapal di Indonesia, menurut AGCS, naik tujuh kali lipat dalam lima tahun terakhir. Tren ini berlawanan dengan kecenderungan aksi perompak secara global yang menurun.
Data AGCS menyebutkan pada 2013 tercatat ada 264 kasus pembajakan kapal laut di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut 106 kasus terjadi di Indonesia. Padahal pada 2009 kasus pembajakan di Indonesia cuma ada 15 laporan.
Peneliti AGCS juga mengatakan sepertiga dari aksi bajak laut di Indonesia terjadi pada kuartal IV 2013. Aksi tersebut kebanyakan terjadi di wilayah Indonesia timur yang memiliki perairan luas dan relatif kurang terawasi oleh aparat keamanan.
Hingga saat ini sebagian besar aksi bajak laut di Indonesia termasuk ringan. AGCS mengibaratan aksi bajak laut Indonesia seperti kasus pencurian lokal tingkat rendah yang dilakukan oleh beberapa individu yang memanfaatkan kesempatan. Berbeda dengan bajak laut di Afrika yang dikendalikan organisasi tertentu dan dilengkapi dengan senjata api ringan hingga berat.
AGCS menyatakan para pembajak di Indonesia cenderung hanya ingin mengambil uang di dalam kapal atau merampok barang berharga milik anak buah kapal. Meski begitu, bukan tidak mungkin aksi mereka bakal berkembang lebih canggih, terorganisir, dan berbahaya jika tidak dikendalikan.
Jika para perompak ini semakin merajalela, mungkin di masa mendatang akan ada film "The Pirate From Indonesia".
Penulis: Peppy Ramadhyaz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar