TRIBUNEWS.COM, JAKARTA -
Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo
Subianto tetap menjadi pesaing utama Gubernur Joko Widodo. Walau berbeda
jauh, nama Prabowo selalu menguntit di belakan nama Joko Widodo.
Hasil survei Indobarometer terkini menyebutkan secara keseluruhan,
jika Pemilu dilaksanakan hari ini maka Joko Widodo akan keluar menjadi
pemenang.
"Jika pemilihan presiden dilakukan saat ini, Jokowi mendapat
dukungan terbesar. Dalam jawaban spontan atau sukarela, dukungan
terhadap Jokowi 22,4 persen kemudian Prabowo 12 persen," ujar Burhanudin
Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, dalam rilis
survei 'Pro-Kontra Seputar Pencalonan Jokowi di Mata Pemilih' di Cikini,
Jakarta, Selasa (18/3/2014).
Wiranto kemudian menyusul di posisi ketiga dengan perolehan 5,9
persen, Aburizal Bakrie 7,5 persen, Megawati 5,6 persen, dan Jusuf Kalla
3,7 presiden serta nama lainnya yang kurang dari tiga persen.
Perolehan tersebut merupakan top of mind (yang paling diingat) oleh
responden siapa calon presiden yang akan dipilih. Responden bebas
memilih tanpa diarahkan untuk memilih nama-nama dalam daftar.
Sementara jika nama-nama calon presiden dikerucutkan menjadi enam,
Jokowi mendapatkan 41,5 persen, Prabowo 16,3 persen, Wiranto 9,8 persen,
Aburizal Bakrie 8,8 persen, Megawati 6,6 persen, dan Dahlan Iskan 2,5
persen. Responden yang belum menentukan pilihan sebesar 14,4 persen.
Menurut Burhanudin, Jokowi unggul karena dipersepsikan responden
sebagai pemimpin yang jujur, bisa dipercaya, amanah yang mencapai 41,1
persen dan perhatian pada rakyat sebesar 38,8 persen. Sementara untuk
Prabowo untuk kedua hal tersebut hanya mampu meraih 14 persen dan 13,6
persen.
Jokowi juga unggul telak dalam penanganan masalah mendesak yakni
pemberantasan korupsi dan menciptakan lapangan kerja,. Jokowi meraih
39,1 persen dan 42, 7 persen sementara Prabowo 16,0 persen dan 16,2
persen.
Survei tersebut dengan melibatkan sampel basis 2.050 responden dfi
seluruh Indonesia di 400 sampel di dalamnya berada di DKI, umurnya 17
tahun atau lebih.
Survei dilaksanakan dengan metode wawancara pada periode 18 Januari
- 2 Februari 2014. Survei tersebut kerja sama Indikator Politik
Indonesia dan Rumah Kebangsaan dengan tingkat kepercayaan 95 persen atau
margir of error kurang lebih 2,4 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar