Selasa, 18 Maret 2014

Tubuh Suherto Dipenuhi Benjolan Malah Jadi Tontonan Pegawai RS

TRIBUNNEWS.COM, NGAWI - Penyakit yang hinggap di tubuh Suherto (46), warga Gang Mayang, Jl Bernadip Lingkungan Klampisan, Kelurahan Margomulyo, Kecamatan/Kabupaten Ngawi, ini mungkin tergolong langka.
Sejak usia 6 tahun, ia sudah menderita penyakit kulit tetapi baru terdeteksi kalau itu kanker kulit pada tahun 2013.
Karena terlambat mendeteksi, kini sekujur tubuh Suherto dipenuhi benjolan.
Bahkan, wajahnya sekarang nyaris tertutup daging tumbuh, termasuk mata dan hidungnya hingga sekilas wajahnya terkesan mengerikan.
Meski menderita penyakit yang 'mengerikan', namun Suherto mengaku trauma bila ada ajakan berobat gratis, apalagi harus ke Surabaya.
Sebab, Suherto memiliki cerita duka soal itu.
Ceritanya, tahun 2013, seusai cek darah ditemani seorang petugas medis puskesmas di dekat rumahnya, ia dirujuk dokter ke Surabaya untuk berobat.
Namun, selama 2 hari di Surabaya, dirinya justru hanya menjadi tontonan pegawai dan pengunjung rumah sakit.
"Yang membuat saya kecewa adalah, katanya gratis tetapi di sana saya disuruh membayar Rp 25 juta untuk biaya operasi. Sudah jereh (kapok) saya tak lagi mau mengulang. Ini mungkin sudah nasib saya," terangnya kepada Surya Online, Senin (17/3/2014).
"Kalau diobati dan ditangani langsung tak masalah. Kalau dibiarkan dijadikan tontonan dan malah disuruh membayar. Uang dari mana untuk membayar operasi itu," tambahnya.
Ia mengakui, penyakitnya itu muncul saat ia berusia 6 tahun. Saat itu, pria kelahiran 24 April 1968 ini mengaku kulitnya muncul benjolan.
Namun, ia tidak pernah memeriksakan keanehan itu. "Semua benjolan ini makin banyak, saat saya menginjak sekolah dasar sampai SMP. Karena tak ada rasa sakit, saya biarkan saja," paparnya.
Laporan Wartawan Surya Sudarmawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar