Selasa, 18 Maret 2014

AM Fatwa Sayangkan Pencapresan Jokowi

Jakarta (Antara) - Anggota DPD RI AM Fatwa menyayangkan keputusan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan, sebab berbeda dengan janji politiknya pada kampanye Pilkada Jakarta 2012.
"Secara tanggung jawab moral demokrasi dan asas kepatutan, saya menyayangkan Gubernur Jokowi telah mengambil langkah politik yang berbeda dengan janji politiknya semasa kampanye (poin 8 dari 19 Janji-Janji Jokowi-Ahok)," kata AM Fatwa dalam surat terbukanya di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan poin 8 janji Jokowi-Ahok yaitu "akan memimpin Jakarta selama lima tahun" disampaikan dalam jumpa pers di rumah Megawati Soekarnoputri pada 20 September 2012.
Dia mengatakan sejak kampanye tahap kedua Pilgub DKI Jakarta 2012 memberikan dukungan konstruktif, meski disertai berbagai risiko kesalahpahaman publik terhadap dirinya.
"Namun dengan keyakinan dan perspektif serta penuh harapan, akan keberhasilan pasangan Jokowi-Ahok memimpin pembangunan Jakarta Baru yang diimpikan," ujarnya.
Namun dia mengatakan tiba-tiba dirinya merasa suasana hati yang sunyi, hampa, dan galau setelah adanya keputusan pencalonan Jokowi menjadi bakal capres.
Dia mengatakan secara moral dan etika demokrasi, tentu dirinya harus menghormati keputusan politik itu yang memang merupakan hak politik pribadi dan PDI Perjuangan.
Selain itu, dalam surat terbukanya, AM Fatwa menyampaikan dua buku "Mobil Murah dan Kemacetan Jakarta", serta "Bagaimana Mengatasi Banjir Jakarta".
Buku pertama menurut dia merupakan hasil seminar dengan ucapan terima kasih atas sambutan Gubernur Jokowi atas buku tersebut.
"Setelah kurang lebih dua bulan saya menunggu sehingga penerbitannya menjadi terlambat. Namun materinya tentu tidak terlambat dan pasti bermanfaat," katanya.
Kedua buku tersebut menurut Fatwa akan diedarkan ke seluruh kementerian/lembaga dan unit-unit Pemprov DKI serta kelurahan/RW.
Hal itu ujar dia, agar masyarakat memahami dan punya perspektif, serta harapan positif bahwa masalah kemacetan dan banjir meskipun tidak bisa dihindari namun pasti bisa diatasi atau diminimalisir.
"Materi seminar buku tersebut merupakan tindak lanjut penggunaan hak bertanya 96 Anggota DPD RI tentang Mobil Murah dan Kemacetan Jakarta Serta Keseimbangan Infrastruktur dan Moda Transportrasi Nasional, yang diperdebatkan pada Sidang Paripurna DPD RI 29 November 2013 atas jawaban Presiden RI," katanya.(ar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar