Senin, 28 April 2014

Mimpi Surabaya mengubah sampah jadi listrik

MERDEKA.COM. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggagas konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk menangani sampah di Kota Pahlawan. Dengan konsep itu, Risma dielu-elukan karena dinilai bisa mengajak warganya peduli terhadap lingkungan di sekitarnya.

Risma dinilai mampu mengubah sampah menjadi kompos yang menyuburkan taman-taman kota, serta mampu mengubahnya menjadi pembangkit tenaga listrik berkekuatan 40.000 Watt.

Apakah program ini berhasil? Ternyata belum. Padahal, pada Februari 2014 lalu Surabaya terpilih sebagai tuan rumah Hari Gerakan Indonesia Peduli Sampah 2014, yang digelar di Taman Surya, Balai Kota Surabaya.

Hadir di acara itu, Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya dan 30 bupati dan wali kota seluruh tanah air. Mereka yang hadir, memberi apresiasi tinggi kepada Surabaya yang mampu mengubah sampah menjadi sesuatu yang ekonomis bagi masyarakat.

Dalam pidatonya itu, wali kota kelahiran Kediri itu juga menyebut, sampah yang dikelola warganya juga mampu diubah sebagai tenaga listrik. "Sampah di Surabaya juga telah mampu diubah menjadi tenaga listrik berkekuatan 40.000 Watt. Dan rencananya, kami akan menjadikan dua lokasi untuk pembangkit listrik tenaga sampah."

Namun program mengubah sampah jadi tenaga listrik itu diragukan seorang mantan pejabat pemerintah setempat. "Itu belum berjalan itu. Sudah 2 tahun ini. Kalau cek lapangan, itu bahkan ada potensi kerugian ratusan miliar. Kontraktornya sudah menarik diri," katanya beberapa waktu lalu.

Merdeka.com memantau program itu ke Surabaya, termasuk ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Benowo yang dikelola swasta PT Sumber Organik. Di sana proyek itu masih mangkrak sebab belum bisa digarap maksimal. "Belum jalan, pipa-pipanya belum siap," kata seorang pekerja TPA.

Kabag Humas Pemkot Surabaya Muhammad Fikser membenarkan. Sampai kini proyek pengembangan teknologi pengolahan sampah menjadi tenaga listrik memang belum terlaksana. Dia menyebut kemungkinan tahun depan baru bisa digarap. "Sekarang belum itu, setahun atau dua tahun lagi mungkin," katanya saat ditemui di Balai Kota Surabaya, Rabu (23/4).

Meski belum benar-benar terealisasi, tapi kabar Surabaya bisa mengubah sampah menjadi tenaga listrik ini sudah berembus keluar. Bahkan kabar itu menarik minat Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya. Dia berencana membawa dan membahasnya bersama perwakilan negara se-Asia Pasifik, tentang solusi permasalahan sampah.

Menurut Balthasar, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pantas mendapat apresiasi atas kesuksesannya menerapkan program 3R itu. "Forum ini sangat bermanfaat sekali untuk meningkatkan pemahaman sekaligus bersinergi dengan kegiatan antarnegara di Asia Pasifik," kata Balthasar beberapa waktu lalu.

Sumber: Merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar