Senin, 28 April 2014

Ketika Risma janjikan gaji pengamen jalanan Surabaya

MERDEKA.COM. Bila sekarang berkunjung ke Kota Surabaya, anda tidak akan menemukan pengamen-pengamen di lampu merah jalan-jalan tengah kota. Padahal beberapa tahun lalu, para pengamen jalanan yang biasanya berbaur dengan pengemis banyak bertebaran di sana.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengklaim, para pengamen jalanan itu telah dibina dan digaji oleh Pemkot Surabaya.

"Anak-anak ini (pengamen jalanan di Surabaya) kami gaji Rp 2 juta sekali tampil. Anak-anak itu juga kami bantu fasilitasi, kami bina, mereka bisa tampil di acara pentas-pentas dan lain-lain, alhamdulillah," kata Risma saat menjadi pembicara di peringatan Hari Kartini di Universitas Tujuh Belas Agustus, Surabaya, Rabu (23/4).

Para pengamen itu, Risma melanjutkan, difasilitasi tampil di taman-taman hiburan kota. Saat tampil itu, mereka dibiarkan menaruh kaleng sumbangan kepada warga yang menonton. Namun mereka tidak boleh memaksa meminta sebab sudah digaji oleh pemerintah kota.

Program pemberian gaji itu baru diberikan kepada 200 anggota pengamen binaan Dinas Pariwisata Surabaya. Para pengamen itu diberi uang Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta yang dimulai sejak awal 2013.

Namun janji Risma itu masih belum menyentuh para pengamen di seluruh Surabaya. Buktinya, masih ada saja pengamen yang meminta-minta recehan. Misalnya pengamen jalanan yang mangkal di Taman Bungkul. Saban malam mereka masih terus bernyanyi sambil meminta-minta sumbangan kepada pengunjung taman.

Di taman itu, setidaknya ada 70 pengamen yang sudah menjadi anggota binaan. Mereka mengaku tidak sepeserpun menerima gaji seperti dijanjikan Risma.

Pantauan merdeka.com, mereka masih menyodorkan kaleng tempat uang kepada pengunjung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar