Jumat, 28 Februari 2014

Pembantu Istri Jenderal Kerja Pukul 4 Pagi hingga 12 Malam

TEMPO.CO, Jakarta - Istiqomah, pembantu di rumah Brigadir Jenderal (Purnawirawan) Mangisi Situmorang di Bogor, Jawa Barat, membeberkan pengalamannya selama enam bulan bekerja di sana. Ditemui Tempo pada Selasa malam pekan lalu di Polres Bogor, anak sulung dari dua bersaudara ini bersyukur bisa keluar dari rumah itu.

Istiqomah merupakan salah satu di antara 16 pembantu rumah tangga yang dikeluarkan dari rumah Mangisi yang juga dihuni istrinya, Mutiara Situmorang. Setelah keluar dari rumah, mereka tinggal di Rumah Perlindungan Trauma Centre (RPTC) milik Kementerian Sosial.
"Kami kerja dari jam empat pagi hingga jam dua belas malam," katanya. Menurut dia, rumah besar itu terdiri atas tiga lantai. Pekerja perempuan yang berjumlah 13 orang tidur bersama di lantai dua. Sedangkan empat pekerja pria tinggal di lantai tiga.
Gadis 26 tahun asal Ponorogo, Jawa Timur, ini awalnya dijanjikan calo yang membujuknya di Terminal Pulogadung untuk mau bekerja di suatu rumah di Bogor. "Saya dijanjikan digaji Rp 800 ribu di sana," katanya. Namun, berbulan­-bulan bekerja, gaji itu tidak dibayar. "Gaji baru diberikan setelah dikeluarkan dari rumah itu kemarin," katanya dengan suara perlahan.
Kepolisian Resor Bogor Kota akhirnya menetapkan Mutiara sebagai tersangka kasus dugaan kekerasan terhadap anak dan tindak pidana perdagangan orang atas keberadaan belasan pembantu di rumahnya. (Kasus Penganiayaan Pembantu, Istri Jenderal Tersangka)
LRB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar