Rabu, 26 Februari 2014

Gelar Profesor Rhoma Irama di Baliho Akan Dicopot

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Tim Sukses Pencalonan Rhoma Irama sebagai presiden, Ramdansyah, berjanji akan mencopot baliho Rhoma Irama yang berembel-embel gelar Profesor. Pencopotan dilakukan jika terbukti penyematan gelar itu salah.  "Kalau gelar itu salah, akan kami cabut balihonya," kata Ramdansyah saat dihubungi, Selasa, 25 Februari 2014.

Setahu Ramdansyah, Rhoma hanya punya gelar Doktor honoris causa (Dr. H.C.) di bidang musik yang diberikan oleh sebuah universitas di Amerika Serikat. Gelar itu diberikan karena Rhoma dianggap berjasa mengembangkan musik dangdut. "Sertifikat honoris causa itu sedang dicari Bang Rhoma. Nanti akan disampaikan ke publik. Perkara akreditasi kampus pemberi gelar H.C, biar publik yang menilai."

Ramdansyah mengklaim, bukan tim sukses Rhoma yang memasang baliho tersebut. Menurut dia, memang ada banyak relawan dan simpatisan pencapresan Rhoma. Dia menduga, relawan dan simpatisan itulah yang memasang baliho Rhoma bergelar Profesor.  "Padahal gelar Profesor dan Doktor honoris causa itu beda," katanya.

Sebelumnya, beredar beberapa baliho pencapresan Rhoma Irama dengan embel-embel gelar Profesor. Gelar itu menjadi polemik karena Profesor atau Guru Besar diberikan buat dosen atau peneliti yang telah mengajar lama dan dianggap sebagai pakar dalam bidangnya. Sementara itu, Rhoma tak pernah menjadi pengajar di perguruan tinggi. (Baca juga: Rhoma Irama Lebih Populer dari JK dan Mahfud Md.)

KHAIRUL ANAM

1 komentar:

  1. Gelar akademik seseorang yang akan mencalonkan diri sebagai presiden itu tidak tepat. keapa ? ya jelas pemimpin lebih keilmuan analisa pemerintahan dan sosial serta membentuk manajemen pemrintahan yang cerdas. sedangkan bila benar Rhoma ang Dr HC atau Prof itu di bdang music saja. ya tidak tepat donk? bila seorang menampilkan gelar M.Pd, atau SPd atauS.Si kok ditulis sebagai bupati/camat ya tidak tepat ilmunya tak terpakai. gelar tersebut untuk Guru atau Dosen jadi rektor tepat. Masih banyak orang gila gelar di Indoensia. tidak ditulis gelarnya marah-marah padahal hanya untuk undang pernikahan atau undangan rapat RT..... Gelar makan dah gelar ngak bakalan kenyang. otak tidak berkarya untuk cari uang gelar tidak bisa kasih uang.

    BalasHapus