Selasa, 25 Maret 2014

Pengamat: Bahaya Prabowo Sebut Ada Maling

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik J Kristiadi menilai bahaya jika Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto menyebut ada maling-maling ingin berkuasa di republik ini.

"Saya baca di online, Pak Prabowo tidak sebut nama tetapi Pak Prabowo sebut maling jangan berkuasa. (Pernyataan) itu bisa menjadi overdosis," kata Kristiadi di Jakarta, Minggu (23/3/2014).
Dia mengkategorikan pernyataan seperti itu sebagai negatif campaign dan kalau overdosis bisa back fair. "Sebab masyarakat simpatik kepada orang yang dizalimi. Ini akan menumbuhkan simpati masyarakat (kepada pihak yang diserang),' kata Kristiadi.
Dia menegaskan tipe pemilih dan warga Indonesia tidak suka black campaign dan juga tidak suka dengan sosok yang terlalu cengeng.
Dalam orasi politiknya di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (23/3/3014), Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengingatkan banyak maling-maling yang ingin kembali berkuasa pada Pemilu 2014.
Prabowo menuturkan, kurang lebih 16 hari lagi, akan ada hajatan besar yakni pemilu legislatif. Menurutnya pemilu adalah wujud demokrasi, dimana artinya rakyat yang berkuasa.
Dalam demokrasi, kata Prabowo, satu orang mempunyai satu suara, tak peduli orang tersebut jenderal, petani, tukang bakso, atau profesor.
"Tapi demokrasi ini hampir kleptokrasi. Klepto artinya maling, krasi artinya berkuasa. Maling-maling ingin berkuasa di Republik Indonesia. Laskar, boleh buka. Biar kelihatan gundul-gundulmu, gundul-gundul pacul," kata Prabowo, Minggu (23/3/2014).
Lebih lanjut, mantan Pangkostrad tersebut menuturkan banyak maling yang pada akhirnya ingin merampok kekayaan Indonesia. Menurutnya meski Indonesia kaya, namun banyak elite bangsa yang lengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar