Rabu, 26 Maret 2014

Anas mulai seret SBY dalam kasus TPPU

MERDEKA.COM. Tersangka kasus Hambalang yang juga mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mulai menyeret nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam lingkaran kasus mega proyek itu. Penyataan Anas disampaikan saat dirinya menjalani pemeriksaan di KPK.

Menurut kuasa hukum Anas, Firman Wijaya, Presiden SBY memberikan uang kepada Anas sebesar Rp 250 juta. Uang itu diberi SBY sebagai ucapan terima kasih kepada Anas lantaran membantunya dalam Pemilu 2009. SBY juga menganggap Anas memiliki peran strategis dalam Pemilu 2009.

"Iya, faktor-faktor strategis di dalam proses Pemilu 2009, sebab jelas Mas Anas sangat paham. Dia kan inner circle, dia orang dalam," sebut Firman kepada wartawan di KPK, Senin (24/3).

Dari uang hasil pemberian SBY itu, lalu Anas membeli mobil Toyota Harrier bernopol B 15 AU. Namun, hanya Rp 200 juta saja yang Anas pergunakan untuk membayar uang muka mobil tersebut.

"Tidak semua (dibayarkan), Rp 200 juta saja," ujar Firman.

Menurut Firman, pemberian uang itu langsung tunai. Anas dipanggil SBY langsung di rumahnya, di Cikeas. "Iya (itu langsung)," ujar Firman.

Selain itu, Anas juga mendorong KPK untuk membongkar dana bailout Bank Century. Anas menyebutkan dana tersebut mengalir untuk kampanye salah satu capres di Pemilu 2009.

"Yang jelas dalam amatan saya, Mas Anas tahu bahwa ini bukan sumber dana yang sebenarnya," kata Firman.

Firman mengatakan, aliran dana yang masuk saat itu kemungkinan termasuk dari nasabah Century. Inilah yang menjadi tugas KPK untuk menelusuri dana kampanye yang diduga hasil dari korupsi tersebut.

"Mungkin indikasi-indikasinya dari nama-nama yang disebut ada kaitannya misalnya dengan Century," sebutnya.

Anas akan diperiksa kembali minggu depan. Diharapkan, KPK tidak gentar setelah Anas menyeret-nyeret nama SBY.

"Pemeriksaannya baru nanti minggu depan (Pemeriksaan Anas). Saksi ini kan penting, jangan sampai kemudian informasinya menjadi tidak terbuka kalau saat ini diungkapkan. Sabarlah. Mungkin saja konsep justice collaborator bisa saja sedang berjalan kan begitu," ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar