TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi membeberkan alasan menteri
dalam kabinetnya tak merangkap sebagai pejabat partai politik."Menteri
harus fokus, konsentrasi. Karena beban yang dihadapi adalah masalah
besar yang harus segera rampung untuk ditangani," ujar Jokowi di Balai
Kota, Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Gubernur DKI Jakarta ini mengaku tidak ada larangan bagi fungsionaris partai yang dicalonkan sebagai menteri. Dirinya membuka peluang bagi profesional dan akademisi sebagai menteri.
"Enggak. Silakan. Dari parpol dengan senang hati silakan. Dari teknokrat profesional silakan. Seperti sudah saya sampaikan, paling penting punya integritas, kompetensi, kemampuan manajerial," kata Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi meminta menteri terpilih harus meninggalkan jabatannya dalam struktur partai politik. Demikian disampaikan Jokowi di Kantor Transisi, Jakarta Pusat, Sabtu (9/8/2014).
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
Gubernur DKI Jakarta ini mengaku tidak ada larangan bagi fungsionaris partai yang dicalonkan sebagai menteri. Dirinya membuka peluang bagi profesional dan akademisi sebagai menteri.
"Enggak. Silakan. Dari parpol dengan senang hati silakan. Dari teknokrat profesional silakan. Seperti sudah saya sampaikan, paling penting punya integritas, kompetensi, kemampuan manajerial," kata Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi meminta menteri terpilih harus meninggalkan jabatannya dalam struktur partai politik. Demikian disampaikan Jokowi di Kantor Transisi, Jakarta Pusat, Sabtu (9/8/2014).
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar