Selasa, 20 Mei 2014

Urung jadi cawapres, Abraham Samad mulai digoyang internal KPK

MERDEKA.COM. Rencana pengusungan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad, menjadi calon wakil presiden salah satu pihak ternyata tidak terbukti. Tetapi, nampaknya kalangan internal lembaga antirasuah itu mulai melancarkan aksi menggoyang Abraham.

Hal itu terlihat dari pernyataan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, hari ini. Menurut dia, para petinggi lembaga antirasuah itu berencana menggelar rapat pimpinan.

"Kalau pimpinan lengkap akan dilaksanakan. Agendanya adalah salah satunya tentang sikap terhadap Abraham Samad," kata Bambang kepada awak media di Gedung KPK, Jakarta, Senin (19/5).

Menurut Bambang, ide itu sudah digagas dalam rapat terbatas pimpinan KPK pada Jumat pekan lalu. Menurut dia, rencananya Abraham bakal dicecar ihwal kabar dia bakal digaet menjadi calon wakil presiden.

Apalagi menurut Bambang, sempat ada pernyataan sudah ada restu dari pimpinan KPK jika Abraham ingin terjun ke dunia politik. Dia juga berniat menyelidiki ihwal pertemuan Abraham dengan calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, di Daerah Istimewa Yogyakarta beberapa waktu lalu.

"Paling konfirmasi dan klarifikasi. Informasi soal restu dari pimpinan itu yang akan diklarifikasi dan dikonfirmasi. Apakah ada yang memang diberikan oleh pimpinan. Begitu pula dengan yang di Yogyakarta. Apakah bertemu dengan Jokowi? Itu akan dicek semua apakah ada slip of tounge," ujar Bambang.

Bambang mengatakan sampai saat ini belum bisa menentukan apakah tindakan Abraham memang melanggar etika. Dia mengatakan akan menanyakan terlebih dulu ihwal itu kepada Abraham.

"Kalau ini belum diklarifikasi, kita enggak bisa katakan ada pelanggaran atau tidak. Kita juga belum bisa putuskan ada pelanggaran etik atau tidak. Yang bisa kita lakukan adalah klarifikasi. Baru nanti kita bisa ke tahapan selanjutnya," lanjut Bambang.

Sementara itu, sampai berita ini diturunkan Abraham belum mengkonfirmasi ihwal kabar dia bakal ditanyai oleh pimpinan lainnya

Sumber: Merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar