Rabu, 19 Februari 2014

Kisah Ransel Hitam Buat Sutan Bhatoegana

TEMPO.CO, Jakarta--Sopir terdakwa suap dan pencucian uang SKK Migas Rudi Rubiandini, Asep Toni, mengaku pernah mengantarkan bosnya ke Toko Buah All Fresh di bilangan Pancoran, Jakarta Selatan. Seingat Asep, bosnya minta mampir ke All Fresh saat dalam perjalanan pulang kampung ke Bandung, Jawa Barat.
"Kita berangkat dari Brawijaya (rumah Rudi). Bapak bawa banyak barang," kata Asep saat bersaksi untuk Rudi di Pengadilan Tindak Pidana Korpsi, Selasa, 18 Februari 2014.

Namun Asep mengaku lupa apakah bosnya itu menngendong tas ransel hitam ketika masuk ke pelataran All Fresh. Jaksa Penuntut Umum lantas membacakan berita acara pemeriksaan Asep yang mengatakan dirinya melihat Rudi turun sambil menggendong ransel hitam masuk ke pelataran All Fresh.
"Pak Rudi kembali ke mobil tanpa membawa tas lagi," kata jaksa membacakan BAP Asep. Sopir Rudi itu mengangguk membenarkan isi BAP.
Saat sidang menghadirkan saksi anggota Komisi Energi DPR Tri Yulianto, Rudi menegaskan ransel hitam itu dia serahkan ke Tri. Di dalam tas itu berisi US$ 200 ribu buat diserahkan ke Tri.
"Apakah saudara ingat saya memberi tas ransel hitam di tempat parkir Toko Buah All Fresh sekitar jam 18.00?" tanya Rudi kepada Tri. "Saya masih ingat saya tak menerima apa-apa," jawab Tri.
Usai sidang, Rudi menjelaskan bahwa duit yang disimpan di dalam ransel hitam itu merupakan THR permintaan Ketua Komisi Energi DPR Sutan Bhatoegana. Sehari sebelum memberi ransel itu, kata Rudi, pada 25 Juli 2013 Rudi bertemu dengan Tri di Hotel Sahid, Jakarta, secara tak sengaja. Di situ, kata Rudi, dia janjain ketemu dengan Tri di Toko Buah All Fresh untuk menyerahkan duit buat Sutan.
Adapun Tri kukuh mengatakan dia tak pernah menerima apa pun dari Rudi di All Fresh. Dia mengaku kebetulan saja ketemu Rudi di All Fresh. Saat itu, kata Tri, dia ingin beli buah segar buat keperluan sahur dan Tri mengklaim kerap belanja di situ karena jarang antre. "Saya usul kepada hakim agar meminta CCTV All Fresh agar kasus ini terang benderang," kata Tri.
KHAIRUL ANAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar