Jumat, 29 Agustus 2014

Anas Dapat Duit Hambalang Dibungkus Tas Kresek

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum disebut menerima duit proyek Hambalang dari sahabatnya, Machfud Suroso, yang menjadi subkontraktor proyek senilai Rp 1,5 triliun itu. Sopir Machfud, Yanto Sutrisno, menyatakan bosnya yang merupakan Direktur PT Dutasari Citralaras itu tiga kali mengantar duit Hambalang yang dibungkus tas kresek warna hitam untuk Anas.


"Kantong kresek itu dibawa Pak Machfud ke Duren Sawit (rumah Anas) agak malam. Cuma, kami tidak tahu persis itu uang atau apa," ujarnya ketika bersaksi untuk Anas di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 28 Agustus 2014. Dia mengaku diajak Machfud mengantar duit ke Anas sekitar 2010. (Baca: Hakim Ragu Mertua Anas Punya Banyak Duit Dolar).

Dalam berita acara pemeriksaan nomor 11, Yanto menerangkan bahwa sekitar 2-3 kali mengantar Mahfud ke rumah Anas dengan membawa tas kresek. "Dalam beberapa kesempatan, Machfud menyampaikan kepada saya bahwa isi dalam tas kresek warna hitam itu adalah uang," kata dia.  Saat tiba di rumah Anas, Machfud membawa sendiri tas kresek hitam itu.

Ketika keluar dari rumah Anas, kata Yanto, Machfud sudah tak membawa tas kresek hitam tersebut. "Seingat saya kejadian sebelum proyek Hambalang, namun sesudah proyek gedung pajak, pastinya saya lupa," ujarnya. (Baca: Kasus Hambalang, Eks Bos Penyidikan KPK Diperiksa).

Menurut Yanto, ada sopir Machfud lainnya yang tahu bahwa tas kresek hitam yang dibawa ke rumah Anas itu adalah duit. "Ada juga driver lain, Karso, pernah cerita ke saya bahwa ia mengantar Machfud ke rumah Anas dengan membawa tas kresek berisi uang," ujarnya. Dia tidak pernah tahu berapa jumlah uang di dalam tas kresek tersebut karena tidak pernah melihat isinya.

Anas mengelak pernah menerima duit dari Machfud. "Seumur hidup saya belum pernah terima duit dalam tas kresek hitam," kata Anas.  (Baca: KPK Periksa Anas Urbaningrum).

Anas Urbaningrum didakwa menerima duit Rp 116,525 miliar dan US$ 5,2 juta dari beberapa proyek pemerintah yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara. Selain itu, dia disebut menerima dua buah unit mobil, yakni Toyota Harrier bernomor polisi B-15-AUD senilai Rp 670 juta dan Toyota Vellfire berpelat nomor B-6-AUD seharga Rp 735 juta. Juga, dana kegiatan survei pemenangan di Kongres Partai Demokrat sebesar Rp 478.632.230. (Baca juga: KPK Akan Tanya Anas Soal Ancaman kepada Saksi).

LINDA TRIANITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar