Senin, 14 April 2014

Abraham Samad Dianggap Tepat Jadi Cawapres Jokowi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih nantinya, diharapkan memiliki kemampuan pengembangan ekonomi populis bagi masyarakat sekaligus memiliki integritas memberantas korupsi dalam birokrasi.

Dengan dua hal itu, Presiden dan Wakil Presiden dianggap akan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat Indonesia secara luas sekaligus membuat ekonomi Indonesia diperhitungkan di dunia.
Untuk mencapai hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens, menganggap pasangan capres dari PDIP, yakni Joko Widodo alias Jokowi sangat tepat mengemban amanah itu.
Namun, katanya, Jokowi harus didampingi seseorang yang kuat dan tegas dalam penegakkan hukum terutama korupsi.
Menurut Boni, jika tujuannya seperti itu, maka pendamping Jokowi ideal adalah Abraham Samad yang saat ini menjabat Ketua KPK.

Ia mengatakan pasangan ini akan tegas dalam memberantas korupsi sekaligus mampu meningkatkan perekonomian rakyat.
"Saya melihat Jokowi cocok dengan Abraham Samad, untuk tujuaj itu," kata Boni saat dihubungi, Selasa (14/4/2014).

Menurutnya, jika pasangan ini memang diajukan sebagai capres dan cawapres maka Jokowi nantinya akan fokus pada pengembangan ekonomi populis seperti pembukaan lapangan kerja, memaksimalkan ekonomi rakyat, serta pewirausaha di level kecil akan fasilitasi pemerinntah untuk bangkit.
"Selain itu, fasilitas rakyat seperti rumah sakit gratis dan jaminan sosial akan semakin baik. Hal ini nantinya akan meningkatkan taraf hidup masyarakat luas. Pak Jokowi sangat cocok untuk dibidang ini semua," papar Boni.
Sementara Abraham Samad, akan melakukan pengawalan semua program yang dijalankan pemerintah dengan memaksimalkan pemberantasan korupsi di semua lini termasuk di layanan publik.
"Dia akan memaksimalkan pemberantasan korupsi. Siapapun nantinya yang terlibat akan diberantas," katanya.
Karenanya, kata Boni, kebijakan pemerintah yang dipimpin Jokowi untuk berpihak pada kesejahteraan masyarakat dan rakyat kecil terkawal baik dan dinamis.

Bahkan, katanya, Abraham Samad diyakini tidak akan melakukan intervensi dalam penegakan hukum karena ia tahu benar hukum yang harus berjkalan. Sebagai Wapres, Samad hanya akan memastikan kebijakan pemberantasan korupsinya tidak pandang bulu dan berjalan baik. "Selama ini Abraham Samad dikenal tegas dalam hal ini," katanya.(Budi Malau)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar