Jumat, 28 Maret 2014

Ahok Jadi Gubernur, Lulung: Jangan Macam-macam

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Persatuan Pembangunan Abraham Lunggana memberi saran kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bila kelak menduduki jabatan sebagai gubernur. "Pokoknya jangan macam-macam lagi-lah, damai-damai saja," ujar pria yang akrab dipanggil Haji Lulung itu saat dihubungi Tempo, Rabu, 26 Maret 2014.

Ia menyatakan ada beberapa amanat yang tercantum dalam Peraturan Daerah dan Peraturan Kementerian Dalam Negeri yang mengatur soal itu. "Di Perda 32 Tahun 2004, Gubernur diminta untuk menjaga etika dan norma dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah," ujarnya.
Dalam Peraturan Kemendagri Nomor 24 Tahun 2011 ada dua amanat lain. Selain menjaga etika dan norma, Gubernur juga dituntut untuk menjaga stabilitas politik di wilayahnya. "Selain itu juga ia harus bisa bekerja sama secara integrasi dengan pemerintah daerah sanggahan," ujarnya.
Lulung, yang sempat bertengkar soal Tanah Abang dengan Basuki, kini melunak. Ia menyatakan tak akan menentang bila Basuki menggantikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. "Itu kan sesuai konstitusi, kami menghargai," ujarnya. (Baca: Ahok Vs Lulung, Sesepuh Tanah Abang Prihatin)
Namun ia berpesan satu hal. "Kita itu harus sadar dipilih oleh rakyat, oleh karena itu mereka harus mampu dan dapat dikritik," ujarnya sambil tertawa. (Baca juga: Lulung: Ahok Bukan Negarawan)
Basuki mengakui kini memang hubungannya dengan Lulung kian mesra. Basuki mengatakan, meski nanti dia menjabat sebagai gubernur menggantikan Joko Widodo, dia tetap akan berhubungan baik dengan Lulung dan yang lainnya.
Basuki juga mengatakan hubungannya dengan beberapa orang lainnya yang juga kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jakarta tidak pernah bermasalah. "Kami kapan sih pernah bertengkar? Aku baru aja telepon-teleponan. Dia (Lulung) yang telepon saya," katanya.
M. ANDI PERDANA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar